Tips
Mengatasi KEMBUNG / ASAM LAMBUNG
Gangguan pencernaan merupakan
gejala penyakit yang paling kerap mengganggu selama bertahun-tahun. Untuk
menanggulanginya dokter menyarankan saya untuk menelan kaplet enzyme beberapa
saat sebelum makan. Maka saya sediakan berbagai kaplet enzym model Enzyplex,
Librozymataupun Vitazym.
Di samping itu di rumah saya
sediakan obat-obat maag seperti Polysilane, baik tablet hisap maupun sirupnya.
Obat-obat itu gunanya untuk mengatasikembung [/flatulensi/ ] yang dapat secara
tiba-tiba menyerang tanpadiundang. Obat-obat racikan Cina
juga tak kurang tersedia seperti jamuCap Kupu-Kupu, Cap Terwelu, Pat Po Les dan
sebagainya.
Gangguan pencernaan merupakan
gejala penyakit yang paling kerap mengganggu selama bertahun-tahun. Untuk
menanggulanginya dokter menyarankan saya untuk menelan kaplet enzyme beberapa
saat sebelum makan. Maka saya sediakan berbagai kaplet enzym model Enzyplex,
Librozymataupun Vitazym.
Di samping itu di rumah saya
sediakan obat-obat maag seperti Polysilane, baik tablet hisap maupun sirupnya.
Obat-obat itu gunanya untuk mengatasikembung [/flatulensi/ ] yang dapat secara
tiba-tiba menyerang tanpadiundang. Obat-obat racikan Cina
juga tak kurang tersedia seperti jamuCap Kupu-Kupu, Cap Terwelu, Pat Po Les dan
sebagainya.
Ternyata semua obat itu
sifatnya hanya menghilangkan *gejala *[simptomatik] dan bukan menyembuhkan
penyakit [kuratif].
Pernah
ada saran dari kawan kepada penulis untuk mengatasi kembung dengan minum air
panas yang ditetesi dengan minyak angin. Saat itu saya bertanya mengapa
demikian? Jawabnya begini. Perut kembung itu sebenarnya adalah situasi lambung
di mana cairan lambung membentuk gelembung-gelembung yang besar. Karena
pemuaian gelembung tersebut maka lambung terasa keras dan sakit. Dan ini juga
menyebabkan rasa mual.
Secara
mekanis dengan masuknya air panas dengan tetesan minyak angin maka
gelembung-gelembung tersebut menjadi pecah dan membentuk buih-buih yang lebih
kecil. Akibatnya tekanan ke luar menjadi berkurang. Di samping itu gas tersebut
lebih mudah didesak keluar: ke atas melalui sendawa atau ke bawah melalui
saluran usus menjadi kentut.
Perubahan
drastik terjadi setelah penulis membaca buku berjudul */The Myracle of
Enzyme/*, karya Profesor Hiromi Shinya, MD. Beliau
adalah Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, AS.
Sejak kecil kita diajar oleh bapak atau
ibu guru untuk mengunyah makanan sesering mungkin sampai puluhan kali sebelum
menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada seorang gurupun yang memberitahukan
para muridnya soal */mengapa/* harus demikian. Ya, mengapa makanan harus
dikunyah dengan baik sebelum ditelan? Mungkin ada juga guru yang menjelaskan
namun masuk telinga kiri keluar telinga kanan para muridnya. Mereka tidak
/concern/ mengenai hal tersebut di saat usia mereka yang masih muda itu.
Saya melakukan
penelitian kecil terhadap kebiasaan mengunyah orang-orang di sekitar penulis.
Ternyata semuanya *tidak pernah* mengunyah lebih dari sepuluh kali kunyah
sebelum menelan makanannya.
Hanya sekitar empat atau lima kali kunyah saja. Banyak pula yang perilaku
makannya seperti mengisi bensin. Mengucur
terus langsung dari mulut ke perut. Apalagi kalau sedang makan bubur atau sup.
Kemudian
saya melakukan eksperimen dengan mengubah cara mengunyah makanan sehingga
setiap suapan minimal dikunyah sebanyak tigapuluh kali. Maka perubahan besarpun
kemudian terjadi. Sejak perilaku baru itu penulis hampir tidak pernah lagi
mengalami flatulensi atau perut kembung. Segala obat maag dan enzyme yang
banyak itu kini menjadi mubazir.
Saya
mencoba merefleksi lebih lanjut mengenai soal kunyah mengunyah ini. Ingin
mengetahui mengapa orang kalau makan bubur malah menjadi kembung? Atau
makan telur malah kembung. Ternyata kalau makan bubur orang tidak sempat atau
terpikir untuk mengunyahnya. Untuk apa? Bukankah bubur itu sendiri sudah
demikian lembeknya? Begitu pula kalau orang makan telur, mana ada yang
menguramnya.
Selanjutnya
saya berpikir mengapa mengunyah lebih kerap dan lebih lama mampu mengurangi
kemungkinan kembung? Ternyata mengunyah lebih lama itu bukan pertama-tama
supaya makanan menjadi lebih lumat saja [bubur sudah lumat] melainkan untuk
memberikan kesempatan bertambahnya
volume air liur ke dalam makanan tersebut. Ternyata
dalam ludah manusia terdapat berbagai jenis enzyme seperti /lipase, lisozim/
dan /amylase/. Terdapat juga /mukosa/ dan berbagai /elektrolit /dan
/bakterisida/ .
[cfr. Wikipedia, Air Liur].
Itulah sebabnya guru
menyarankan para muridnya untuk menunda minum sesudah makan paling tidak
setengah jam sesudah makan. Mengapa? Supaya enzyme tidak menjadi terlalu
encer saat akan menguraikan tepung atau pati, lemak dan sebagainya dalam
lambung. Penambahan obat enzyme tujuannya untuk mengentalkan dan melengkapkan
jenis enzyme tersebut. Minum tentu saja beralasan supaya kerongkongan tidak
tersumbat tetapi terlalu banyak minum bukan hanya memuluskan pipa tenggorokan
tetapi juga berdampak pengenceran enzyme.
Mengapa minum Coca Cola
saat perut kosong menyebabkan kembung? Jelas karena
/carbonated drinks/ sengaja diberi gas dan berbentuk gelembung. Maka gelembung itu turut masuk
ke dalam lambung dan menekan dinding lambung sehingga terjadilah flatulensi
tersebut. Maka minum Coca Cola saat perut kosong harus dihindari. Minum Coca
Cola sesudah makan juga membuat masalah masuknya gelembung-gelembung gas ke
dalam lambung.
Kebanyakan
antisida [obat maag] juga memperburuk keadaan, menurut Shinya, karena
menghambat ekskresi getah lambung. Akibatnya zat bakterisida juga berkurang
sehingga ada bakteri yang selamat dan lolos menuju ke usus sehingga menyebabkan
diare.
Jadi mata rantai “kembung- minum antacid”
hanya dapat diputuskan dengan cara mengunyah lebih kerap dan lebih lama. Begitu sederhana, serta
bersifat kuratif dan sekaligus menghemat banyak pengeluaran untuk obat maag,
obat enzyme dan biaya periksa ke dokter. Mengapa tidak mencobanya
bila anda juga kerap mengalami perut kembung?sekian tip dari saya semoga bermanfaat.
Sejak kecil kita diajar oleh bapak atau ibu guru untuk mengunyah makanan sesering mungkin sampai puluhan kali sebelum menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada seorang gurupun yang memberitahukan para muridnya soal */mengapa/* harus demikian. Ya, mengapa makanan harus dikunyah dengan baik sebelum ditelan? Mungkin ada juga guru yang menjelaskan namun masuk telinga kiri keluar telinga kanan para muridnya. Mereka tidak /concern/ mengenai hal tersebut di saat usia mereka yang masih muda itu.
Hanya sekitar empat atau lima kali kunyah saja. Banyak pula yang perilaku makannya seperti mengisi bensin. Mengucur terus langsung dari mulut ke perut. Apalagi kalau sedang makan bubur atau sup.
volume air liur ke dalam makanan tersebut. Ternyata dalam ludah manusia terdapat berbagai jenis enzyme seperti /lipase, lisozim/ dan /amylase/. Terdapat juga /mukosa/ dan berbagai /elektrolit /dan /bakterisida/ .
[cfr. Wikipedia, Air Liur].
bila anda juga kerap mengalami perut kembung?sekian tip dari saya semoga bermanfaat.
Tag :
Kesehatan
0 Komentar untuk "ATASI KEMBUNG / ASAM LAMBUNG"