Selamat Datang di Blog SOKARAJA WETAN

Jamasan Pusaka di Banyumas

Jamasan Pusaka di Banyumas
Tradisi memandikan pusaka merupakan tradisi lokal yang adiluhung dan tetap dipelihara. Adat tersebut menjadi salah satu kekayaan yang nilai nilainya bisa dipelajari.
Di Banyumas ada dua tempat yang dikenal menggelar ritual jamasan, yakni di Dusun Kalibening, Desa Dawuhan, dan Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Prosesi ritual di Dusun Kalibening yang digelar Minggu (4/1) siang, menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Dawuhan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, prosesi jamasan pusaka di Museum Pusaka Kalibening, Desa Dawuhan, Banyumas, juga dilengkapi dengan pagelaran senibudaya. Ritual dimulai dengan kirab pusaka dari Pendapa Museum Pusaka Kalibening menuju Sumur Pesucen, pukul 10.00. Tiap Tahun Berubah Seluruh jimat disucikan di sumur yang telah dibersihkan bulan lalu. Tengah malam sebelumnya, pusaka tersebut telah dihitung, kemudian keesokan harinya pusaka dijemur dan dikembalikan lagi di dalam ruang penyimpanan museum. Jumlah pusaka yang berubah ubah setiap tahun inilah yang menjadi keunikan prosesi tersebut. Tahun ini muncul sejumlah benda pusaka baru berupa dua mata tombak dengan rangka bambu, jampang sumping, dua keris, sebuah sabuk rajah, beberapa batu akik, muthu pijat, dan pedaringan yang terisi penuh. Tokoh adat, Sutrimo, mengatakan, tahun lalu pedaringan ini hanya sedikit. Namun sekarang penuh, padahal tidak ada yang pernah membuka museum pusaka selain sang juru kunci, Ardjasemita.”Itu bisa diartikan masyarakat akan dipenuhi kemakmuran. Itu juga harapan saya,” ujarnya.Dia mengingatkan, hal ini adalah salah satu pemikiran dalam tradisi kejawen. Ilmu titen merupakan kearifan orang Jawa saat membaca pertanda dari alam. Tidak harus menjadi acuan yang dipercaya oleh masyarakat. 
Sementara itu, di Langgar Jimat Kalisalak Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Banyumas, ratusan warga dan anggota Paguyuban Kerabat Mataram (Pakem) juga menggelar prosesi jamasan. Konon, benda-benda pusaka yang dijamas merupakan peninggalan Amangkurat I Raja Mataram yang bertahta pada 1646-1677, yang ditinggalkan di Desa Kalisalak, agar tidak membebani perjalanannya menuju Batavia. Ketua Pakem, Yatman S, mengatakan, jamasan Jimat Kalisalak merupakan tradisi tahunan yang digelar setiap bulan Maulud berdasarkan hitungan Aboge (Alif Rebo Wage). Prosesi ini selalu mendapat perhatian dari masyarakat. Pasalnya, mereka meyakini fenomena yang muncul dalam penjamasan ini sebagai suatu pertanda zaman. Dalam jamasan kali ini, muncul tiga tulisan di daun lontar dalam bahasa Jawa kuno. Tulisan tersebut pada intinya berisi tentang ajaran manusia yang akan mendapatkan balasan atas perbuatan baik maupun buruk,” kata dia.Satu keanehan pada jamasan tahun ini adalah kemunculan boneka kain dan sebuah tutup botol minuman dari kayu. Dia menyebutkan, itu menjadi peringatan bahwa bangsa Indonesia jangan terlalu banyak berbicara dan menjadi boneka bangsa lain. 
1 Komentar untuk "Jamasan Pusaka di Banyumas"

Apakah kamu sudah tau prediksi mbah jambrong yang jitu? bila belum baca disini gan! https://angkamistik.site/prediksi-togel-sgp-mbah-jambrong-15-juni-2019-akurat/

Back To Top