Kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan bagi masyarakat
kebanyakan, Namun, hal itu tidak berlaku bagi suku Polahi di pedalaman
Gorontalo. Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara
mereka. Sama seperti postingan kami tentang Incest Kasus
hubungan Seks Sedarah yang pernah kami
posting beberapa waktu lalu. "Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung
banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar
Mama Tanio, salah satu perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo,
Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.
Suku
Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan
beberapa kebiasaan yang primitif. Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan,
serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya. Walau
beberapa keluarga Polahi sudah mulai membangun tempat tinggal tetap, tetapi
kebiasaan nomaden mereka masih ada. Polahi akan berpindah tempat, jika salah
satu dari keluarga mereka meninggal.
Nah,
salah satu kebiasaan yang hingga sekarang masih terus dipertahankan oleh suku
Polahi adalah kawin dengan keluarga sendiri yang masih satu darah. Hal biasa bagi
mereka ketika seorang ayah mengawini anak perempuannya sendiri, begitu juga
seorang anak laki-laki kawin dengan ibunya. Kondisi ini diakui oleh satu
keluarga Polahi yang ditemui di hutan Humohulo. Kepala sukunya, Baba Manio,
meninggal dunia sebulan lalu. Baba Manio beristri dua, Mama Tanio dan Hasimah.
Dari perkawinan dengan Mama Tanio, lahir Babuta dan Laiya.
Babuta
yang kini mewarisi kepemimpinan Baba Manio memperistri adiknya sendiri, hasil
perkawinan Baba Manio dengan Hasimah. Hasimah sendiri merupakan saudara dari
Baba Manio. Kelak anak-anak Babuta dan Laiya akan saling kawin juga.
"Kalau mau kawin, Baba Manio membawa mereka ke sungai. Disiram dengan air
sungai lalu dibacakan mantra. Sudah, cuma itu syaratnya," ujar Mama Tanio
dengan polosnya.
.Keterisolasian
mereka di hutan dan ketidaktahuan mereka terhadap etika sosial dan agama
membuat suku Polahi tidak mengerti bahwa inses dilarang. Bagi mereka, kawin
dengan sesama saudara kandung adalah salah satu cara untuk mempertahankan
keturunan Polahi.
Memang
belum ada penelitian yang bisa mengungkapkan akibat dari perkawinan satu darah
yang terjadi selama ini di Suku Polahi. Namun, dibandingkan dengan suku-suku
pedalaman lainnya di Indonesia, mungkin hanya Polahi yang mempunyai kebiasaan
primitif tersebut. Sebuah ironi yang masih saja terjadi di belahan bumi
Indonesia ini.
0 Komentar untuk "Suku Polahi Dengan Budaya Kawin Sedarah "